Minggu, 12 April 2009

TERTANAM (BELONGING) By: Sherly Sharon


Tuhan pernah berkata “tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja…” kita di bentuk untuk bersekutu…, memiliki keluarga rohani, mengapa ? Karena tidak seorangpun dapat atau bila memenuhi tujuan-tujuan Alla secara sendirian.

Alkitab tidak mengenal adanya “petapa rohani” yang hidupnya terpisah dari orang-orang percaya lainnya melainkan kita merupakan satu tubuh. Paulus mengatakan. “menjadi anggota gereja adalah menjadi organ penting dari suatu tubuh yang hidup.

Agar organ tersebut hidup – memenuhi tujuannya organ itu harus di hubungkan oleh tubuh. Jika sebuah organ dipisahkan dari tubuhnya maka organ itu akan melemah dan mati. (Organ tidak bisa hidup dari dirinya sendiri).

Demikian juga kita jika terpisah dari gereja maka kita tidak bertumbuh , rohani kita akan melemah dan mati.

Yesus berkata, “…di luar Aku, kamu tidak dapat berbuat apa-apa” = mati.

Gejala-gejala orang yang akan mengalami kematian rohani:

  1. Tidak teratur mulai mundur untuk menghadiri ibadah (ada banyak alasan, tentunya yang tidak perlu)
  2. Meremehkan gereja (saya tidak membutuhkan gereja), orang semacam ini adalah orang yang sombong dan bodoh

Gereja begitu penting, (mengapa Yesus mati ?) karena Ia mengasihi jemaatNya

  1. Mengeluh tentang gereja

Banyak orang Kristen memanfaatkan gereja tetapi tidak mengasihinya = belonging

Kita butuh gereja, sebagai tempat dimana keluarga rohani ada, mengapa ?

  1. Gereja mengeluarkan kita dari keterasingan untuk memenangkan diri sendiri, gereja merupakan ruang kelas untuk kita bisa belajar. Bagaimana bergaul didalam keluarga Allah. Ini Laboratorium kasih kita = FirmanNya kasihilah. Tuhan ajarkan “dengar firman di tanah yang subur”
  2. Gereja membantu kita untuk mengembangkan otot-otot rohani kita, tidak hanya membutuhkan Alkitab untuk bertumbuh, kita memerlukan orang-orang percaya lainnya untuk bertumbuh dengan cepat dan kuat.

Di gereja otot rohani kita dibutuhkan untuk :

    1. menampuni
    2. melayani
    3. memberi / kesetiaan
    4. mendoakan
    5. menguatkan satu sama lain
  1. Gereja membantu kita untuk menjaga dari kemunduran rohani, tidak satupun dari kita kebal terhadap pencobaan (dalam situasi apapun, kita bisa berbuat dosa). Allah tahu akan hal ini oleh sebab itu Allah mau kita tetap berada di jalurnya.

Iblis suka dengan orang-orang percaya yang mundur yang memisahkan diri dari kehidupan tubuh. Kita terpisah dengan keluarga Allah. Dan tidak memiliki tanggung jawab terhadap sesama dan pemimpin rohani.

Kita dipanggil untuk terlibat dalam kehidupan orang percaya lainny. Jika Saudara kita ada yang hidupnya mulai menyimpang maka menjadi anggung jawab kita untuk membawanya kembali kepada Tuhan melalui persekutuan.

Saat Yesus ada di bumi, Dia memakai tubuhNya untuk bekerja, sekarang Dia bekerja melalui tubuh rohaniNya = siapa ? (saudara semua) ini adalah hak istimewa yang diberikan kepada kita. Kita jadi tanganNya, kakiNya, mataNya, hatiNya dan kita = tubuhNya.

Semua yang datang ke gereja belum tentu anggota gereja, orang yang hadir = konsumen karena mereka hanya menerima manfaat-manfaat dari senuah gereja tanpa pernah berbagi tanggung jawab. (Seperti seorang ingin hidup bersama tetapi tidak ingin terikat dalam pernihakan yang kudus).

Dan sekarang pertanyaan saya adalah : Mengapa ada orang-orang yang tidak berkomitman pada sebuah gereja ?

Jawabannya sederhana sekali karena mereka mencari orang yang sempurna, yang ideal. Kita hanya akan menghabiskan waktu kita jika kita mencari gereja yang sempurna, karena kita tidak akan pernah menemukannya. Alkitab mengatakan bahwa kita dpanggil untuk mencari yang tidak sempurna agar kita mengasihinya.

Dan ini adalah bagian kita…untuk tetap tinggal di Yerusalem rohani…dan pastikan hidupmu tidak pernah sama sekali…God Bless…

SHERLY SHARON GUNAWAN :

Istri dari Brother Paul – Youth Pastor Youthshakers Ministry, bekerja sebagai perawat medis bagian ibu dan anak di Rumah Sakit Dirgahayu – Samarinda.

Sebagai pembicara di youth community, dan berbagai seminar-seminar. Bersama dengan Brother Paul dan seorang putrid Chesylia Sharon Gunawan saat ini pelayanan di Gereja Bethany Indonesia - Samarinda

SELLA BY SIDNEY MOHEDE


Dari kecil kita diajarkan bahwa hidup kita semua itu tergantung dengan nasib, bahwa kalau suatu hari kita memenangkan sejumlah uang dari sebuah lotre atau undian artinya nasib kita lagi mujur atau nasib kita lagi baik. Atau mungkin engkau berpikir bahwa oh..sudah menjadi takdir bahwa saya lahir sudah seperti ini, bahwa saya ditakdirkan untuk mejadi orang jahat atau orang baik atau orang kaya ataupun orang miskin. Tapi dengan pemikiran seperti ini membuat banyak orang tidak mempunyai kepercayaan diri, tidak mempunyai suatu pandangan tentang masa depan yang baik, tidak mempunyai suatu pandangan tentang kehidupan mereka yang baik, karena mereka menganggap bahwa mereka tidak mempunyai sebuah pilihan dalam kehidupan mereka. Dan saya temukan bahwa ternyata Tuhan mempunyai pemikiran yang jauh berbeda dengan ini semua, bahwa kehidupan kita tidak tergantung dengan nasib ataupun akdir. Ef 2: 10 : “karena kita buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau supaya kita hidup didalamnya”. Kita ini adalah ciptaan Allah, buatan Allah dalam bahasa inggrisnya dikatakan : “for we are His workmanship”, terjemahan lain dikatakan “for we are masterpiece”, kita adalah karya teragungNya, karya terbesarNya Dia, bahkan ada sebuah terjemahan dalam bahasa yunani tentang kata masterpiece yang artinya adalah sebuah sajak. Kita adalah sebuah puisi yang Tuhan ciptakan Tuhan untuk kemuliaan Dia yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ayat berikutnya dikatakan dalam Ef 1 : 4-5 : “Sebab didalam Dia Allah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapanNya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anakNya, sesuai dengan kerelaan kehendakNya”, artinya begini : “before the foundation of the world”, sebelum adanya dasar atau pondasi dalam dunia ini, sebelum Dia menciptakan langit dan bumi, sebelum Dia menciptakan benua atau bangsa, air lautan dan sebagainya. Tuhan memilih saudara dan saya untuk apa ? Supaya kita tidak bercacat cela dihadapanNya dan menjadi kudus di hadapanNya, menjadi anak-anakNya. Ada satu tujuan disitu bahwa kehidupan kita tidak ditentukan oleh nasib, tidak ditentukan oleh takdir, tidak ditentukan oleh apapun juga, melainkan ditentukan oleh Tuhan dalam kehidupan kita.

Kalau suatu hari saudara berpikir bahwa engkau didunia ini karena sebuah kecelakaan atau ketidak sengajaan takdir atau nasib, saya mau katakan bahwa Tuhan punya rencana dalam kehidupan engkau, Tuhan telah mempersiapkan kehidupanmu untuk melakukan sesuatu yang amat luar biasa pada hari ini dan untk masa depan.

Sebuah gedung yang sedang dibangun tidak ada satupun yang dibangun tidak diatas pondasi. Intinya bagini bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini, segala sesuatu yang diciptakan, segala sesuatu yang diperjual belikan pasti ada seseorang yang mendisainnya, yang membuat sebuah denah biru atau sering disebut dengan blue print, pasti ada seseorang yang merencanakan itu, sebelum barang ini jadi, sebelum gedung ini jadi ada sebuah pondasi yang dibangun, ada sebuah planning yang telah dibuat. Sama halnya dengan kehidupan kita bahwa kita ada karena ada suatu pribadi Tuhan yang membuat suatu desain dalam kehidupan kita, yang telah menentukan mata kita seperti apa, rambut kita seperti apa dan lain sebagainya. Tuhan yang telah merencanakan semuanya ini sebelum dunia dijadikan.

Mungkin beberapa dari kita berpikir begini : “lha kalau begitu, kalau Tuhan sudah merencanakan semuanya, lebih baik duduk aja dirumah…nggak ngapa-ngapain, toh Tuhan sudah mempersiapkan semuanya”. This is a part, justru ini adalah bagian yang buat saya sangat menarik..karena Tuhan telah memberikan kepada manusia sesuatu karunia yang sangat luar biasa yang disebut sebagai kehendak bebas, satu pilihan yang bisa kita lakukan, satu pilihan yang bisa kita ambil dalam kehidupan kita. Ulangan 30 : 19 “Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini : kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu”. Perhatikan baik-baik, meskipun Tuhan menciptakan dan merencanakan, Tuhan tetap berkata begini : ‘I’m giving your choice”…Aku memberikan kepadamu pilihan, hidup atau mati, kehidupan yang berkemenangan atau kehidupan yang biasa-biasa saja. Kehidupan yang penuh kesuksesan bersama dengan Tuhan atau kehidupan yang kita hambur-hamburkan atau sia-siakan. Tuhan berkata : “berkat dan kutuk kuperhadapkan kepadamu” dan perhatikan baik-baik Tuhan berkata begini pilihlah hidup (choose life), supaya engkau hidup baik engkau maupun keturunanmu. Ada satu pilihan dan pilihan itu ada di tangan kita, meskipun Tuhan menciptakan kita sesuai dengan apa yang ada dalam rencana Dia, sebelum dunia dijadikan ada sebuah pilihan, hidup ataupun mati, berkat ataupun kutuk, dan saya berharap pada hari ini kita mau membuat sebuah keputusan untuk memilih hidup supaya kita bisa hidup, hidup berkemanangan baik engkau dan keturunanmu.

So are you choosing life? Apakah engkau memilih kehidupan dari kematian, berkat dari kutuk, karena setiap keputusan yang kita perbuat hari ini, akan menentukan masa depan kita, apa yang kita pilih pada hari ini akan menentukan our destiny, yang Tuhan telah persiapkan dari jauh-jauh hari sebelumnya bahkan sebelum dunia dijadikan. Now, kebanyakan dari kita bertanya how do we start ? you know didalam Alkitab ada sebuah kejadian (Kel 4), dimana kita melihat ada Musa yang sedang berhadapan face to face with God, suatu hari Musa bisa berbincang-bincang dengan Tuhan dan Tuhan menunjukkan diriNya dengan sebuah api didalam semak belukar yang sangat luar biasa dan Tuhan meminta Musa untuk melakukan sesuatu hal yaitu untuk mengeluarkan bangsa Isarel dari Mesir, now…Musa dengan segala cara dan debatnya dengan excuses dengan semua alas an berkata :”nggak bisa Tuhan… I can not do it , saya nggak pandai begini, saya nggak bisa melakukan ini, saya orang yang tidak mampu, saya tidak menjadi seorang pemimpin bahkan saya gagap, saya nggak pandai berkomunikasi dan lain sebagainya. Dan akhirnya Tuhan cuman bertanya begini kepada Musa ‘what’s in your hand ?’ apa yang ada ditanganmu Musa ? dan jawab Musa tongkat Tuhan. Pada saat Musa berkata tongkat Tuhan melakukan mujizat demi mujizat yang dilakukan dengan tongkat yang sederhana tersebut. Now…tongkat yang sama yang Musa pegang adalah tongkat yang sama membelah lautan, pada saat mereka sedang dikejar oleh pasukan Mesir. Yang membuat bangsa Israel bisa keluar daripada kepungan dan kejaran dari tentara Mesir.

Ada kejadian yang lainnya juga dimana Yesus, pada suatu hari Yesus sedang mengajar dan melihat 5000 orang-orang yang sedang mengikuti Dia pada kelaparan dan Yesus berkata kepada murid-muridNya. “ Saya sangat tergerak ingin memberikan makan kepada mereka, apa yang kita miliki yang bisa kita berikan kepada mereka supaya mereka bisa makan dan tidak menjadi lapar lagi dan murid-murid ini kebingungan bahkan ada salah satu muridNya berkata : “Guru bahkan uang 200 dinarpun tidak cukup untuk membeli makanan yang bisa memberi makan 5000 orang tersebut. Lalu Yesus bertanya : “apa yang ada ditanganmu ?” dan what do we have…dan murid-muridnya mengumpulkan dan ternyata ada 5 roti dan 2 ikan, intinya ini :Pada saat Yesus berkata apa yang ada ditanganmu dan murid-muridNya berkata 5 roti dan 2 ikan, apa yang Yesus lakukan, Yesus mengucap syukur atasnya dan mulai membagi-bagikan 5 roti dan 2 ikan tersebut, ap yang terjadi 5 roti dan 2 ikan tersebut di multiplikasi menjadi berlipat kali ganda lebih banyak dan bisa memberi makan bagi sedemikian banyak orang yang berkumpul pada saat Yesus sedang mengajar, bahkan…Alkitab berkata, sampai kelebihan berbakul-bakul. Nah kita harus tau bahwa ada pilihan di tangan kita, Tuhan memperhadapkan kita dengan berkat dan kutuk, hidup dan mati, ada pilihan didepan kita, yang Tuhan minta sebenarnya sangat mudah, sangat simple, God is asking ; what is in your hand ?

Apa yang ada ditanganmu pada hari ini ? Apa yang ada dalam genggaman tanganmu dan kehidupanmu yang bisa kita berikan kepada Tuhan, karena seringkali kita berpikir, oh…saya tidak cukup mampu Tuhan. Sama seperti Musa berkata : I’m not good enough, saya nggak cukup pintar, saya nggak mempunya cukup banyak bakat, saya nggak ahli untuk berbicara, saya nggak bisa melakkan apa-apa buat Tuhan dan lain sebagainya. Padahal Tuhan cuman sekedar bertanya pada saat ini, didepan seluruh kekekalan ‘all eternity God is ask kingdom, what do you have ? Karena Tuhan kita sama sekali tidak tertarik dengan apa yang tidak kita punya, Tuhan nggak tertarik dengan apa yang nggak ada dalam kehidupanmu, Tuhan hanya tertarik dengan apa yang ada dalam kehidupanmu. Tuhan telah menyediakan, merancang, mendesain seluruh kehidupan kita, bahkan dari sebelum dunia dijadikan, before the foundation all the world, Tuhan telah mempersiapkan kita. Pertanyaannya apakah kita mau memilih untuk hidup dengan apa yang ada dalam kehidupan kita.

Karena dengan 5 roti dan 2 ikan, dengan tongkat yang sederhana ditanganmu Tuhan bisa membuat itu menjadi sangat luar biasa hanya untuk kemuliaanNya. I believe to day, coba saudara pikirkan apa yang Tuhan telah percayakan kepadamu, rencana-rencana dan rancangan-rancangan, desain-desain yang Tuhan telah tanamkan dalam kehidupanmu. Karena kalau engkau hadir di dunia ini, pada saat ini, hari ini artinya Tuhan telah memberikan setiap komponen, setiap potensi, setiap bakat dan talenta ada dalam kehidupanmu, untuk kemuliaan nama Tuhan. Amin.

PESAN TERAKHIR


Kisah Para Rasul 1:8
...dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."- Kisah Para Rasul 1:8

Bagaimana seandainya kamu menjadi orang yang menerima pesan-pesan terakhir dari seseorang menjelang kepergiannya? Misalnya dari kakek-nenek ato dari ortu menjelang detik-detik terakhir hidup mereka. Tentu kamu akan mengingat pesan- pesan terakhir itu baik-baik dan sedapat mungkin melaksanakannya. Pesan terakhir yang disampaikan biasanya bersifat penting sehingga umumnya jarang sekali diabaikan begitu saja.

Sebagai anak-anak Tuhan, tahukah kamu apa pesan terakhir yang disampaikan Tuhan Yesus menjelang kenaikan-Nya ke Sorga? "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." (Kis.1:7- 8) Tuhan berfirman bahwa kita akan menerima Roh Kudus serta kuasa-Nya dan menjadi saksi-Nya sampai ke ujung bumi. Tuhan ingin kita menjadi saksi bagi-Nya yang menceritakan perbuatan-Nya kepada setiap orang.

So, apakah pesan terakhir itu kamu anggap sebagai pesan yang penting? Apakah kamu melaksanakan apa yang Dia pesankan kepada kamu? Kalo pesan-pesan terakhir yang disampaikan manusia aja bisa kamu anggap sebagai hal yang penting, bukankah terlebih lagi seharusnya kamu menganggap pesan Tuhan itu sungguh amat penting? Sebagai pengikut Kristus kamu punya tugas atau amanat yang harus dilaksanakan. Dimanapun kamu berada, apapun yang kamu lakukan setiap hari, bagaimanapun kondisi kamu, menjadi saksi Kristus adalah kewajiban kamu. Intinya dalam market place kamu masing-masing, kamu tetep wajib melaksanakan the great commission. Setiap orang yang kamu jumpai harus merasakan karya Kristus yang nyata dalam perbuatan, perkataan, dan gaya hidup kamu. Today, kamu diingetin lagi tentang pesan terakhir ini. Marilah kamu melaksanakan amanat Tuhan ini sebaik-baiknya.

"YOUTHSHAKERS...BUKAN SEMBARANG YOUTH...!!!

HIDUP YANG DIMULIAKAN


I Tawarikh 4 : 9 - 10

Nama Yabes tidak banyak disebutkan dalam Alkitab tetapi Yabes adalah orang yang dimuliakan dari saudara-saudaranya sekalipun pada masa hidupnya Yabes mengalami banyak penderitaan bahkan ibunya sendiripun berkata : "Aku melahirkan dia dengan kesakitan,…"

Yabes jelas-jelas direndahkan martabatnya, dia dibuang dan disingkirkan oleh saudara-saudaranya tetapi Yabes lebih dimuliakan oleh Tuhan dan permohonannya dikabulkan. Kita pun bisa mengalami hidup seperti Yabes. Bukan berarti karena hidup kita banyak masalah, atau kita orang miskin, sehingga Tuhan tidak mau dengar permohonan kita, (Yes 59 : 1-2) tetapi Tuhan tetap akan mendengar dan mengabulkan permintaan kita yang diajukan dengan tulus.

Bagaimana hidup kita bisa dimuliakan?

1. Memiliki Jiwa besar (I Sam 24:7-8,12; 26:8-10),

Daud bagaimana dia memiliki jiwa yang besar terhadap Saul maupun terhadap bangsa israel. Abisai ajudan dari Daud yg ingin sekali melenyapkan nyawa Saul.

2. Melupakan apa yg ada dibelakang kita (Fil 3 : 13-14),

Allah tidak tertarik dengan apa yang ada di belakang kita, atau tidak peduli dengan apa yang terjadi di belakang kita, tetapi Allah tertarik dengan apa yang ada di depan. Masa lalu adalah sebagai sejarah, bahkan 1 detik yang lalu pun itu disebut juga sebagai sejarah. Yabes tidak mengingat masa lalunya yang kelam tapi justru sebaliknya Yabes menyerahkan seluruh permasalahannya kepada Tuhan.

3. Mengharapkan sesuatu yang besar (Mrk 10:46-52), cirinya :

A. Seorang yang matang secara rohani dan jasmani, Tuhan tidak memberikan mimpiNya kepada orang yang masih anak2. Mudah putus asa dan kecewa. Mudah tersinggung, ngambek kalo doanya blm d'jawab.

B. Seorang yang banyak alami proses bahkan berpikir bahwa prosesnya lebih besar dari kekuatannya namun tetap setia kepada Tuhan.

C.Seorang yang rendah hati,

Bartimeus yang sudah berusaha mencari kemana-mana untuk berobat, tetapi penyakitnya tidak sembuh-sembuh dan akhirnya dengan tegas ia meminta kepada Tuhan, "Rabuni supaya aku dapat melihat, Engkau Allah yang besar yang dapat melakukan perkara yang besar." Jadi harus mengharapkan perkara yang besar, iman yang besar dan berani menempuh langkah yang besar.

II. Kesimpulan

Agar hidup kita dimuliakan di mata Tuhan, kita harus berani memiliki jiwa yang besar melupakan apa yang ada di belakang kita, berani mengharapkan sesuatu yang besar, dengan memahani syarat-syarat doa yaitu kerendahan hati, kesetiaan dan hidup dalam kasih.

Posting Terbaru

Translate To Your Language

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified